"Mengalir dengan Takdir"
﷽
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Hallo Guys…
Perkenalkan namaku Uswatun Hasanah biasa dipanggil Uswah atau Atun, ada juga yang memanggilku Cuwa atau Wawa. Asalku dari Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. By the way Provinsi Bengkulu itu terletak di Pulau Sumatera yaa guys… Udah aku kasih tau yaa, Jangan sampai masih ada yang salah pulau nih sama Provinsi Bengkulu hehe… Aku anak bungsu dari tiga bersaudara, Lahir pada hari Senin, 22 Mei 2000 di Desa Palak Siring, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Cerita dikit yaa riwayat pendidikanku, Okee langsung aja… Dulu aku sekolah di TK Harapan Bunda Kota Bengkulu (2005-2007), Lalu di SD Negeri 74 Kota Bengkulu (2007-2013), lanjut di SMP Negeri 05 Kota Bengkulu (2013-2016), Kemudian di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 01 Kota Bengkulu (2016-2019), Setelah lulus jenjang SMA Qodarullah aku belum bisa lanjut kuliah karena ada satu dan lain hal dan ternyata takdir membawaku untuk menuntut ilmu di sebuah Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an yang masih ada di Kota Bengkulu yaitu Pesantren Qur’an Al-Fida, Disana aku baru mulai mengenal Dunia Pondok dan Menghafal Al-Qur’an, Aku mondok disana selama 2 tahun (2019-2021) dan Qodarullah lagi aku diminta oleh Ustadzahku untuk mengabdi di Yayasan Pondok selama 1 tahun (2021-2022), Setelah itu aku baru bisa lanjut ke jenjang perkuliahan dan Akhirnya STIQ Al-Multazam lah yang menjadi takdir terbaikku menuntut ilmu hingga saat ini dan alhamdulillah sekarang aku sedang kuliah di semester 6, Bentar lagi udah mau selesai nih kuliahnya, Mohon do'anya yaa guys biar aku bisa lulus tepat waktu dan aku bisa cepat berkumpul dengan ortu dan keluargaku hihi Aamiin Allahumma Aamiin, soalnya LDR (Long Distance Relationship) dan menahan rindu keluarga bertahun-tahun itu berat wkwkwk
Bismillah…Okee guys izinkan aku
berbagi cerita tentang bagaimana akhirnya takdir membawaku ke STIQ Al-Multazam.
Di awal aku udah spill riwayat pendidikanku kan, Nah setelah 2 tahun program tahfidz tepatnya tahun 2021 aku bertekad ingin melanjutkan pendidikanku di jenjang perkuliahan, Aku mulai mencari-cari informasi terkait perguruan tinggi. Singkat cerita aku menemukan STIQ Al-Multazam lewat media sosialku dan aku pelajari terkait program-programnya sampai semakin aku tau semakin aku tertarik wkwk… Yaudah deh saat itu aku langsung daftar aja tanpa diskusi dulu ke orang tuaku dan guruku, Niatnya biar surprise hehe… Ehh pas waktunya seminggu lagi tahap ujian tulis aku baru cerita ke orang tuaku ternyata gak diizinin karena banyak kekhawatiran dari orang tuaku. Pertama, saaat itu masih wabah corona. Kedua, Aku tidak punya teman atau keluarga sama sekali di Pulau Jawa. Ketiga, Aku belum ada pengalaman merantau ke luar Pulau Sumatera. Begitupun dengan guruku tidak mengizinkan malah menyarankan aku untuk mengabdi dulu setahun di Yayasan Pondok untuk jadi Musyrifah santri SMAIT IQRO' Boarding School Kota Bengkulu, Padahal aku tidak terikat perjanjian apapun untuk mengabdi...Berhubung aku anaknya sami’na wa ato’na banget nih aku nurut aja deh…Dengan sedikit kecewa aku batalkan pendaftaran di STIQ Al-Multazam, tapi gapapa aku Ikhlas kok... Karna menurutku ridho orang tuaku dan guruku itu sangatlah penting dan aku yakin ridho dari mereka akan membawa keberkahan dalam hidupku.
Waktu berjalan dan tibalah aku di
tahun 2022 yang alhamdulillah masa pengabdianku sudah selesai, Aku bertemu
dengan sahabat-sahabat SMA-ku (reuni tipis-tipis wkwk) kami sharing-sharing
tentang kegiatan dan kesibukan kami masing-masing, Nah pas giliranku sedikit
curhat tentang keinginanku kuliah merantau ke Pulau Jawa, Tentunya aku masih
menginginkan STIQ Al-Multazam jadi kampus impianku hehe… Qodarullah salah satu
sahabatku tau tentang STIQ Al-Multazam dan dia punya teman yang sedang kuliah di STIQ Al-Multazam, Wahh
saat itu aku senang sekali seperti menemukan petunjuk dan jalan untukku mencoba
daftar lagi dengan persiapan yang lebih matang.
Singkat cerita aku dikenalkan dengan
temannya sahabatku yang kuliah di STIQ Al-Multazam yaitu Difa Satria Dewi
Angkatan 3 (Forerunner). Disclaimer dulu nih, Aku gak manggil Difa dengan sebutan "kakak atau teteh" karena ternyata kita seumuran ya guys dan Difa juga bilang gak nyaman kalo aku panggil dia "kakak atau teteh" ceunah, panggil nama aja... Aku pun intens bertanya tentang STIQ Al-Multazam lewat media sosial dengan Difa dan aku mengumpulkan segala informasi dari Difa untuk meyakinkan orang tuaku supaya kali ini
diberi izin, Saat itu difa sudah di semester 6 baru selesai KKN dan dia bilang Lebaran Idul Fitri akan pulang ke Kota Bengkulu. Oke akhirnya aku dan difa ketemu
langsung tidak lupa difa membawa brosur PMB STIQ Al-Multazam untukku, Kemudian kita jalan-jalan,
makan-makan sambil sharing-sharing tentang STIQ Al-Multazam, Setelah itu aku semakin yakin, Aku langsung cerita dan minta izin ke orang tuaku…Alhamdulillah orang tuaku mengizinkan
karna mendengar cerita tentang STIQ Al-Multazam yang ku dapat dari Difa mahasiswi STIQ Al-Multazam langsung hehe…Emang jalur ordal itu ampuh wkwk, Okee akhirnya aku daftar STIQ Al-Multazam lagi…Oh iya tidak lupa saat aku selesai pengabdian aku cerita ke guruku aku
akan lanjut kuliah ke STIQ Al-Multazam, Kali ini guruku mengizinkan dan alhamdulillah
jalannya dipermudah, Aku lulus dan menjadi bagian dari Angkatan 6 (Asix
Generation) di STIQ Al-Multazam.
Ohh iya kalau ada yang nanya kenapa
aku kayanya tertarik banget sama STIQ Al-Multazam sampe daftar dua kali??? Okee baiklah
akan aku ceritakan lagi alasannya… Sebelum aku masuk pondok tahfidz dan mulai
menghafal Al-Qur’an, Dulu aku bercita-cita ingin kuliah di Universitas Islam
Negeri (UIN) yang ada di Pulau Jawa, tapi setelah aku selesai mondok tahfidz
impianku berubah menjadi aku ingin kuliah di kampus dengan suasana pondok yang
di dalamnya aku bisa kuliah dan aku tetap bisa menghafal Al-Qur’an karna aku
sangat menyadari kemampuanku, Waktu 2 tahun di pondok tahfidz belum cukup bagiku
untuk menghafal al-qur’an 30 Juz mutqin karna aku sangatlah pemula, Jadi aku
ingin masuk kampus yang ada program menghafal Al-Qur’annya sebagai bentuk cinta
dan tanggung jawabku mengemban amanah menjadi seorang penghafal Al-Qur’an, Karena aku selalu teringat nasehat guruku "jangan sampai jadi seorang mantan penghafal
Al-Qur’an" dan semua keinginanku itu aku dapatkan di STIQ Al-Multazam serta
dapat bonus beasiswanya lagii, semoga dengan aku berada di STIQ Al-Multazam menjadi wasilah untukku tetap bersama Al-Qur'an hingga akhir hayat, Selain itu aku juga menginginkan kampus yang berbasis pondok agar aku terjaga dalam hal pergaulan, Jadi saat itu aku gak ragu untuk masuk STIQ Al-Multazam, Malah aku
akan menyesal kalau sampai aku tidak jadi daftar karna yang aku pikirkan dimana
lagi aku akan menemukan kampus yang memenuhi kebutuhan dan keinginanku seperti
yang aku rasakan saat ini di STIQ Al-Multazam.
Emang apa aja sih yang aku rasakan dan alami di STIQ Al-Multazam??? Awal masuk aku udah semangat 45 karena emang keinginanku sendiri, Tapi setelah di jalani selama 1 semester (6 bulan) aku ngerasa gak bisa ngimbangin teman-teman yang lain yang rata-rata udah mondok dari SMP, Walaupun diawal aku insecure aku tetap jalani dengan sepenuh hati dan semampu yang aku bisa, Akhir November 2022 aku mendapat ujian…. Aku sakit typus selama 2 minggu yang setiap harinya hanya menatap tembok kamar di asrama, Rasanya aku bosan sekali dan aku sering overthinking hingga berpikir ingin keluar saja. Saat itu pembina asrama yaitu ustadzah Ina selalu menemaniku dan memberiku nasehat agar tetap bertahan tapi aku mau coba bilang ke orang tuaku, Aku mau keluar saja, Aku mau kuliah di UIN dekat rumah saja pikirku sesaat. Ternyata lagi-lagi sulit bagi orang tuaku untuk mengiyakan permintaanku karena mereka tau kalau akulah yang dulu kekeh mau kuliah merantau ke STIQ Al-Multazam Kuningan, Jawa Barat.
Lalu orang tuaku mengingatkan bagaimana aku yang semangat sekali mau kuliah di STIQ Al-Multazam, Kemudian Ibuku, Kakak perempuanku dan juga Bibiku mengirimi aku paket makanan dan lain-lain dan aku kaget mereka juga mengirimiku surat tulisan tangan masing-masing dari mereka yang berisi nasehat, Kata-kata motivasi, dan wejangan untukku, Aku sangat terharu bagaimana mereka menaruh harapan besar agar aku kuat dan bertahan di tanah rantau demi masa depanku sendiri. Setelah membaca ketiga surat-surat itu aku bangkit dan semangat kembali, Kemudian aku membalas surat-surat mereka lewat hp pembina asrama aku bilang insyaAllah aku akan bertahan hingga akhir disini tapi tolong izinkan aku libur semester satu ini aku ingin pergi ke Bandung, Aku ingin me-refresh otakku, Aku bosan banget di asrama, Alhamdulillah dibolehkan aku pun ke Bandung walaupun aku juga ke Bandung tujuannya untuk mengisi liburanku dengan mukhoyyam Al-Qur’an, Tapi setidaknya aku mendapatkan suasana yang berbeda dan bertemu orang-orang yang berbeda, Dan aku beruntung saat itu Masjid Al-Jabbar di buka untuk pertama kalinya dan pondok tempat aku mukhoyyam mengajak kita semua untuk ke Masjid Al-Jabbar.
Singkatnya
libur semester telah usai aku pun kembali ke asrama dengan semangat baru dan
tekad baru serta azzam yang lebih kuat dari sebelumnya untuk meraih ridho-Nya, Aku berjanji pada diri
sendiri apapun tantangan dan rintangannya nanti aku akan hadapi dengan tenang, Tentu dengan mengharapkan pertolongan Allah Swt.
Okeee fase plin-plannya sudah, Sekarang yang aku rasakan adalah fase kemantapan hati penuh syukur, Setiap semester yang aku jalani aku syukuri dengan penuh senyuman. STIQ Al-Multazam menjadi tempatku bertumbuh. Bertemu teman-teman dari berbagai daerah mulai dari sabang pulau Sumatera sampai merauke pulau Papua membuatku banyak belajar, jadi kaya bahasa, Jadi tau banyak tentang keunikan dari setiap daerah, Yang paling lucu kalau teman-temanku sudah berbicara pakai bahasa daerah masing-masing dengan logatnya yang khas, Walaupun aku gak ngerti mereka membicarakan apa tapi aku suka aja dengarnya, Dari banyaknya perbedaan-perbedaan inilah yang membuat kita jadi berwarna dan unik. STIQ Al-Multazam menjadi saksi perjuanganku menuntut ilmu dan menjadi tempat perubahan pribadiku menjadi lebih baik, wawasanku semakin bertambah disini, Aku bersyukur bisa di pertemukan dengan teman-teman Asix Generation, Mereka semuanya merangkul, Kalau musim ujian pasti kita akan belajar bersama dan itu tidak aku dapatkan di sekolah-sekolahku sebelumnya yang individual, Kenapa aku menyebutnya musim ujian??? Karena di STIQ Al-Multazam ini emang Maa Syaa Allah sekali, yang namanya ujian itu berlangsung selama kurang lebih satu bulan, ada ujian hafalan Al-Qur'an selama 2 minggu, lanjut ujian tulis (materi perkuliahan) selama 1 minggu, lanjut ujian lisan materi perkuliahan selama kurang lebih 3 hari, lalu ada yang namanya ujian Binkar (Binaan Karakter), kemudian ada juga ujian kelas bahasa (Arab dan Inggris), Jadi dengan adanya kelompok belajar bersama aku ngerasa terbantu dan tidak sendiri menghadapi setiap rangkaian ujian di setiap semesternya, Alhamdulillah... Menurutku kekompakan angkatan itu sangat mempengaruhi proses belajar kita disini dan alhamdulillah Asix Generation itu kompak dan semoga hingga akhir kita tetap kompak dan lulus husnul khotimah semuanya hehe... Bisa wisuda bareng satu angkatan lengkap 81 orang... Aamiin
Baiklah akan aku spill kegiatanku menjadi mahasiswi STIQ Al-Multazam tapi umumnya aja yaa gak detail hehe.. Di pagi hari ada kegiatan kelas Qur’an dari jam 08.00 pagi hingga 11.30 siang, Kemudian ishoma lanjut kelas perkuliahan dari jam 13.00 siang hingga jam 17.00 sore, Setelah itu kegiatan kita fleksibel, setiap orang punya kegiatan yang berbeda-beda. Alhamdulillah disini kita bisa mengisi waktu luang dengan mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sudah disediakan, diantaranya ada UKM: Panahan, Literasi, LDK, Kaligrafi, Bela Diri (Silat), Badminton, Volly, Mujawwad, Hadroh dan Multimedia. Kita juga bisa mengembangkan diri melalui organisasi kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Mungkin ini saja cerita dari aku yang masih harus banyak belajar, dan InsyaAllah akan terus belajar. Okee To the point aja aku share dokumentasi kegiatan-kegiatanku bersama mahasiswa STIQ Al-Multazam yaa guys…
*Potret Kegiatan Kelas Qur'an:
Alhamdulillah ini dokumentasi saat aku setoran hafalan ziyadah terakhir (khataman ziyadah 30 Juz) pada hari Kamis, 31 Oktober 2024 di semester 5. Do'ain yaa guys semoga aku bisa selalu istiqomah menjaga kalam-Nya Aamiin.
*Potret Kegiatan Akademik:
sipaling ukm panahannn
BalasHapusiyaa dongg
Hapusmenyala nyala kkk kuuu
BalasHapussiap dekku hhh
Hapusmenyala kak uswahhh uhuyy
BalasHapusmenyala juga dinnn
HapusMasyaaAllah.. Lanjutkan bosque hehee
BalasHapussiap suhu
HapusMaa syaa allahh bu ketu... 🔥
BalasHapusMaa syaa allahh balik bu bendaharaku...
HapusAtunn dannn... (ohok ohok ) *untung batuk
BalasHapusapasih salwa, gajeee
HapusMasyaaAllah kak
BalasHapusMasyaallah
BalasHapus🔥🔥🔥
BalasHapusMasya Allah menyala Bu uswah🙌
BalasHapusmenyala juga via-via,,,uupss
Hapusmenyala teh us
BalasHapuseh konsulatku
HapusMasyaallah, seluruh perjalanan kita merupakan takdir terbaik dari allah swt... Semangat selalu bestieee, berikan yang terbaik disetiap proses mu.. Proud of you❤
BalasHapussiap bestieee
Hapusmasyaallah thuss
BalasHapuseh neng afni
HapusMantappp
BalasHapusMasyaallah, jika memang itu yg ditakdirkan untuk kita maka akan selalu menjadi takdir kita,
BalasHapusSemangat selalu bestieee,💪 berikan yang terbaik disetiap proses mu.. Proud of you❤
ashiapp bestieee
Hapusmasyaallah kak atun
BalasHapusMasyaallah semangat tazah atunn💜💜
BalasHapusMasyaAllah kakak, semangat ♥️
BalasHapusMasyaAllah, semangat kak atoonnn🧡💛
BalasHapusditunggu blog penundaan selanjutnya
BalasHapusokee tungguin, selanjutnya blog pelaksanaan ya bukan penundaan lagi hehee
HapusAaaaa Masya Allah telatt nih aku ceritanya hehe,. Alhamdulillah Allah akan menempatkan diri kita dimana yang baik menurut Allah,. Jodohnya stiq nii, walau kejeda 2 tahun, ternyata memang takdirnya sudah di tuliskan... Semngat terusss atunn ♥️
BalasHapusSo proud of you sayang
siap diffa, mksh bnyk ya udh jdi perantaraku masuk stiq...Jazakillah khoiron katsiron diffa
HapusMaasyaa Allah...maaf kak telat hihi
BalasHapusAlhamdulillah Allah menempatkan kakak di tempat terbaik menurut Allah Insyaa Allah... semangat terus ya kakak :)
Semoga Allah mudahkan semua urusan kakak aamiin ya Rabb.
Siap lia, aamiin allahumma aamiin, mksh do'anya lia, smga do'anya kembali ke lia dgn yg lebih baik aamiin
HapusMasya Barakallah kakakku
BalasHapus